Masjid Cheng Hoo Pandaan, Satu Dari Tiga Masjid Perpaduan Islam, Jawa, dan Cina

DSC06131

Biasa melintasi jalur Pandaan dari arah Malang ke Surabaya atau sebaliknya ? tidak ada salahnya mengunjungi Masjid Cheng Hoo, yang terletak di pinggir jalan raya daerah Prigen, Pasuruan. Tepatnya di tepi jalan raya Kasri , tidak jauh dari pertigaan arah menuju Pasuruan, Malang, dan Surabaya. Sekitar 300 meter dari terminal Pandaan. Masjid yang namanya diambil dari seorang laksamana asal Tiongkok, Cheng Hoo ini diresmikan pada 27 Juni 2008 oleh Bupati Pasuruan saat itu, H.Jusbakir Aldjufri. Masjid ini punya arsitektur yang beda dari masjid kebanyakan, perpaduan islam, jawa, dan cina.

Dari arah Malang, masjid ini ada di sebelah kiri jalan setelah tikungan melewati Tamandayu. Posisinya yang setelah tikungan hampir membuat kebablasan kalau mau berhenti, apalagi disana jalur padat. Dari depan, bangunan masjid terlihat merah khas cina, dengan kaligrafi berlafadz Allah yang menyambut siapa saja yang ingin berkunjung untuk beribadah ataupun sekedar menikmati keindahan arsitektur masjid. Masjid yang berukuran 50 x 50 m2 ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah selain untuk tempat istirahat (sekedar tiduran dan santai), juga disewakan untuk ruang pertemuan. Tapi sempat saya lihat di lantai bawah digunakan untuk solat juga oleh sebagian pengunjung. Padahal tempat solat sudah disediakan khusus di lantai atas. Di salah satu sudut masjid juga disediakan perpustakaan, dan disebelah kiri bangunan terdapat bedug yang digunakan sebagai pengiring azan.

DSC06109

DSC06113

Sempat saya bahas di awal Masjid Cheng Hoo ini masjid yang memadukan tiga budaya, Islam, jawa, dan cina. Dilihat dari luar perpaduan tersebut dapat kita amati dari atap masjid yang berbentuk joglo. Ditambahkan ornamen kecil berbentuk naga disetiap sisi atap. Ukiran dinding khas cina, dipadu kaligrafi arab di setiap sisi bangunan. Komposisi yang pas melahirkan harmoni dalam perbedaan.  Menyimak nama Cheng Hoo yakni seorang laksamana asal Cina dimana ia berperan dalam penyebaran islam. Selain itu ia juga mengeratkan persaudaraan antar pedagang muslim kala itu.

Dari yang saya amati di tempat parkir, tidak hanya sepeda motor dan mobil pribadi, bus pariwisata juga tak kalah banyak. Kendaraan yang parkir berasal dari berbagai daerah dilihat dari plat nomernya.. Memang pengunjung yang datang kebanyakan orang-orang yang perjalanan jauh. Terkadang turis asing juga datang ke masjid ini. Selain bangunan utama, di sebelah utara terdapat warung-warung kecil berjualan makanan dan oleh-oleh seperti buah-buahan dan souvenir. Dipisahkan  jembatan kecil, di sebelah utara, terdapat bangunan dua lantai tempat makan dan pusat oleh-oleh ‘ngelencer’ ,dalam bahasa Indonesia berarti bepergian. Merupakan tempat mencari oleh-oleh, cindera mata dan juga rumah makan. Di dalam warung ‘ngelencer’ itu, banyak saya temukan produk bakpau telo dimana-mana.

DSC06107

Sedikit tambahan Masjid Cheng Hoo Pandaan merupakan satu dari tiga masjid serupa yakni Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo di Palembang dan Masjid Cheng Hoo di Surabaya. Informasi yang saya dapat, Masjid Cheng Hoo yang di Surabaya merupakan masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama muslim Tionghoa. Pembangunannya sendiri terinspirasi dari Masjid Niu Jie yang berdiri pada 996 Masehi di Beijing, Cina. Ukuran bangunan utama masjid 11 x 9 m2 . 11 disini mengikuti ukuran panjang dan lebar Ka’bah saat pertama di bangun Nabi Ibrahim AS. Angka 9 menyimbolkan jumlah wali songo.

Saya memang belum berkunjung di Masjid Cheng Hoo Surabaya maupun yang di Palembang sih. Jadi belum tahu perbedaannya dimana, baik dari segi arsitektur maupun penataan tempat. Secara keseluruhan, Masjid Cheng Hoo di Pandaan, Pasuruan ini recommended untuk dikunjungi . Baik sebagai destinasi wisata maupun tempat ibadah  🙂 .

(bfa)

Posted on 13.09.2013, in Travel and tagged , , , , . Bookmark the permalink. 8 Comments.

  1. hehehe
    mungkin zaman dulu orang Tionghoa muslim punya pengaruh kuat di Tanah Jawa 😀

  2. kata buyut ane sih….emang yang berdagang ke tanah jawa dari tionghoa sih udah muslim dari sononya termasuk buyut ane heheh

  3. Keren dah,,,perpaduan budaya yang cantik.

Leave a comment