Penempelan “Tagline” di Motor Tim Pabrikan . . . Penting Gak Sih ?

Persaingan sengit antara YIMM dengan AHM di kancah MotoGP beberapa tahun kebelakang sangat terasa dengan hadirnya tagline dari masing-masing pabrikan. Kedua kubu seperti perang dingin, berkompetisi meraih perhatian dunia internasional tentang keberadaan mereka sebagai sponsor tim pabrikan di MotoGP. Antara “Semakin Di Depan”dan “Satu Hatu serta One Hearth”. Implikasi dari cold war tersebut membuat (paling tidak) Bahasa Indonesia dikenal di level internasional khususnya di MotoGP. Ya meski kita tahu rider Yamaha maupun Honda berbagi gelar juara selama YIMM dan Honda berpartisipasi menjadi sponsor. Yang saya heran, sepertinya kompetisi menempelkan tagline khas Indonesia di motor tim pabrikan menjadi semacam ikut-ikutan karena gengsi tidak mau ketinggalan dengan yang lain. Itu yang saya lihat di beberapa tahun kebelakang. Tidak perlulah saya sebut siapa duluan yang menjadi first mover dalam penempelan “jargon” ini. 

Keputusan menjadi sponsor tim pabrikan besar berpengaruh dengan pengeluaran pendanaan tim sesuai kontrak yang disepakati. Sebagian pihak berpendapat bahwa alangkah baiknya pendanaan dengan nominal besar tersebut dialihkan untuk kegiatan nasional yang jauh lebih bermanfaat daripada hanya untuk proyek “penempelan stiker” di motor tim pabrikan MotoGP. Menurut saya sebagai orang awam dalam masalah managing pengeluaran suatu perusahaan, argumen seperti itu tidak sepenuhnya kurang tepat.  Memang lebih baik bila anggaran tagline tersebut dipergunakan untuk kemaslahaan masyarakat Indonesia seperti pembinaan bakat-bakat muda dalam dunia balap nasional, atau pelaksanaan event-event  dalam negeri yang mengasah skill anak negeri sehingga mampu berkompetisi dalam inovasi dalam perkembangan industri otomotif.

Di tahun 2013 ini, AHM memilih untuk tidak ikut berpartisipasi dalam penempelan tagline  di tim Repsol Honda. Alasannya karena lebih memfokuskan anggaran untuk pembinaan pebalap muda di dalam negeri maupun di level internasional. Menurut saya keputusan ini cukup tepat mengingat support pabrikan untuk pebalap nasional sangat dibutuhkan. Sedangkan YIMM tahun ini memilih untuk tetap men-support tim Yamaha Factory Racing dengan memasang tagline ‘Semakin Di Depan’ yang tahun ini mendapat penyegaran logo. Mungkin alasan YIMM karena ingin mendongkrak penjualan dalam negeri dengan hadirnya tagline andalannya tersebut di motor tim pabrikan Yamaha.

Setiap pabrikan dengan melalui rapat direksi dengan pertimbangan yang matang tentu punya keputusan masing-masing. Yang pasti jangan sampai keputusan menempelkan tagline di tim pabrikan menjadi usaha yang sia-sia. Percuma dong kalau pengeluaran untuk ‘penempelan jargon’tersebut besar, tapi feedback yang didapat tidak sebanding. Kalaupun memang tujuan menjadi sponsor di tim pabrikan besar dunia memang untuk mengikat kerjasama antar divisi racing pabrikan dengan pihak di Indonesia sehingga tercipta simbiosis mutualisme, bukannya yang untung juga bangsa kita, karena bahasanya terkenal di kancah internasional. 🙂

So, menurut saya , tiap pabrikan jangan mengandalkan sikap ‘gengsiisme’ (buat istilah sendiri) dalam hal promosi di kancah internasional dengan budget besar tapi tanpa feedback yang setimpal. Kalau bisa untuk kegiatan nasional yang lebih bermanfaat daripada “penempelan jargon” di MotoGP, kenapa tidak ?

 (#75)